pendakian gunung papandayan garut
Pendakian Gunung Papandayan, Berikut Tips dan Info Lengkapnya
Jika ditanya gunung mana di daerah Garut yang paling indah, tentu saya akan menjawab gunung Papandayan.
Yaa, karena menurut saya Papandayan mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki sekaligus oleh gunung lain di daerah Garut.
Berikut beberapa alasannya:
1. Gunung Papandayan mempunyai kawah aktif yang indah dan megah, hal ini tidak dimiliki oleh gunung Cikuray atau gunung lainnya diwilayah Garut.
2. Gunung Papandayan mempunyai padang Edelweis yang masuk dalam daftar 4 padang Edelweis terbaik se-Indonesia.
3. Camping ground yg sangat luas dan mempunyai fasilitas yang cukup lengkap, mulai MCK, warung, pendataan yg baik, suplai air yg berlimpah.
4. Kondisi hutan di Gunung Papandayan masih tergolong alami dan lebat terjaga.
5. Akses yang mudah sampai dititik awal pendakian dan jalur yang landai dan tidak membutuhkan waktu lamai dalam pendakiannya. Bahkan tidak terlalu beresiko jika mengajak anak dan keluarga mendaki gunung Papandayan ini.
Jika dibanding gunung-gunung lain di Garut, gunung Papandayan ini menempati urutan paling atas untuk dikunjungi, jika dilihat dari beberapa kelebihan diatas.
Sebagai contoh, Cikuray punya hutan yang lebat tapi Cikuray tidak punya kawah, Guntur punya kawah tapi Guntur tak punya sumber air dan jalurnya gersang.
Jadi mendaki gunung Papandayan dijamin lebih seru mendapat keindahan yang lengkap..
***
Oke, saya disini tidak mau membanding-bandingkan antar gunung, tapi ingin membahas tentang pendakian gunung Papandayan, mulai dari tansport sampai tips-tips dan info lengkap sebelum melakukan pendakian.
Berikut ulasan perjalanan kami kemaren, dan sekalian saya sertakan foto-fotonya, karena bagaimanapun foto lebih bisa bercerita dari pada deretan kata-kata.
Transport.
Jika kita dari arah Jakarta sebaiknya berangkat dari terminal Kampung Rambutan, karena selain busnya lebih banyak juga melayani 24 jam, sementara Lebak Bulus mempunyai banyak keterbatasan (apalagi sekarang sedang direnovasi).
Dari Kampung Rambutan bus jurusan Garut dengan tarif Rp 52.000,- turun di terminal Guntur, garut.
Dari teeminal Guntur naik angkot jurusan Garut-Cikajang, turun di alun-alun Cisurupan.
Dari Cisurupan tak ada lagi angkutan umum, jadi kita harus carter mobil pick-up dengan tarif Rp 250.000,- per sekali jalan. Tapi jika kita tidak membawa rombongan banyak lebih baik menggunakan jasa ojek dengan tarif rata-rata Rp 25.000,- (tergantung nego)
![]() |
| Mobil pick-up yang kami carter siap mengantar ke titi awal pendakian |
Sekitar 1km sebelum area parkir Papandayan atau titik awal pendakian kita akan melewati portal untuk membyar restribusi, setiap orang akan dikenakan tarif masuk Rp 10.000,-
![]() |
| Membayar tiket masuk Rp 10.000,-/orang |
Setelah sampai area parkir, kita terlebih dahulu melapor di pos pendataan, dengan menunjukan tanda bukti restribusi tadi dan akan dimintai dana kebersihan Rp 10.000,- per rombongan.
![]() |
| Pos pendataan |
![]() |
| Pintu masuk titik awal pendakian dengan deretan warung penjual souvenir |
Titik Awal Pendakian.
Dari area parkir perjalanan dilanjut menyusuri jalan bebatuan. Sisi kiri kanan jalan terdapat pohon cantigi yang cukup rimbun. Beberapa puluh meter dari pintu masuk pohon tersebut akan berkurang dan mendekati kawah kondisi menjadi gersang, perjalanan untuk sampai di kawah Papandayan ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit sampai 30 menit.
![]() |
| Start mendaki |
![]() |
| Jalur awal bebatuan lebar, kiri kanan masih pepohonan. |
![]() |
| Pejalanan mendaki, mendekati kawah jalur mulai gersang |
![]() |
| Kawah dilihat saat pertama kali sampai |
![]() |
| Plang peringatan |
Dari kawah perjalanan terus melipir mengikuti jalur yang masih bebatuan lebar mengikuti lingkar kawah, sampai di penghujung area kawah, ada gubuk warung kecil. Ambillah jalan lurus yang mengarah ke pos 2. Jalur yang landai mengitari punggungan berupa jalan yang sudah dibuat lebar, hingga sampai di bekas longsoran, kita harus turun mengikuti jalan setapak hingga menyeberangi sungai kecil dengan aliran air yang segar dan sangat jernih. Setelah itu jalur naik lagi hingga bertemu jalan utama. Tidak lama, jalan ini akan membawa ke Pos 2.
![]() |
| Setelah melewati kawah jalur cenderung landai |
![]() |
| Narsis dulu biar kekinian, di punggungan belakang sana nampak jalur utama. |
![]() |
| Setelah turun kita akan menyeberangi sungai kecil yang jernih, lalu jalur akan menanjak. |
![]() |
| Jalur kembali mendaki |
![]() |
| Dari sini kawah sudah mulai terlihat jauh |
![]() |
| Sebelum sampai di pos 2 kita akan melihat danau di bawah sana. |
Pos 2 (Gober Hut)
Di Gober Hut ini ada lagi pos pendataan dan ada mushola serta warung. Di sini pendaki bisa beristirahat dengan nyaman setelah jalur pendakian gersang hampir tanpa teduhan yang di siang hari bisa membuat fisik cukup kelelahan.
Di pos 2 ini ada jalan yang mengarah ke Pangalengan, Kabupaten Bandung. Jarang pendaki yang naik dari arah sana, atau yang turun ke arah sana. Akses transportasi dari Kabupaten Bandung pun cukup sulit sehingga jalurnya tidak direkomendasikan.
Ambil jalan setapak menuju Pondok Saladah. Cukup hanya sekitar 10-20 menit saja berjalan santai, anda akan tiba di Pondok Saladah.
![]() |
| Istirahat sejenak di Pos 2 |
![]() |
| Di Pos 2 suasananya sangat nyaman untuk bersantai-santai ria. |
![]() |
| Perjalanan dari pos 2 ke Pondok Saladah kita akan melewati hutan dengan pohon yang unik. |
Pondok Saladah
Pondok Saladah ini adalah tempat datar yang luas dan sangat strategis untuk mendirikan tenda. Selain karena luasan-luasannya yang cocok untuk berkemah, di sini juga terdapat sumber air yang cukup melimpah. Fasilitas MCK dan banyak warung.
Dari Pondok Saladah biasanya kita menginap disini untuk melanjutkan perjalanan besok pagi atau kalau ingin menikmati sunrise tepat di Hutan mati sebaiknya berangkat pukul 04.00wib dini hari.
![]() |
| Selamat datang di Pondok Saladah |
![]() |
| Pondok Saladah adalah tanah lapang yang luas yang dikelilingi bukit dengan hutan yang masih alami |
![]() |
| Jangan lupa selpi-selpi dulu. |
![]() |
| Tenda sudah berdiri. |
![]() |
| Jangan lupa sholat. |
![]() |
| Jangan lupa juga masak-masak untuk isi perut. |
![]() |
| Padang Edelweis di sekitar Pondok Saladah |
![]() |
| Fasilitas MCK dengan air yang melimpah. |
![]() |
| Menikmati suasana pagi di depan tenda. |
Hutan Mati
Perjalanan ke kawasan Hutan Mati ini membutuhkan waktu kurang dari 1 jam, dengan melewati jalur yang sudah jelas dan tidak begitu terjal. Hutan Mati ini adalah kawasan hutan dengan pepohonan yang sudah meranggas mati karena terjangan lahar letusan tahun 2002.
Catatan, tanah hutan mati di atas Kawah Papandayan ini sangat rawan longsor, sehingga sangat dilarang untuk melewati batas aman yang telah ditentukan.
![]() |
| Selamat datang di Hutan Mati. |
![]() |
| Hamparan luas Hutan Mati. |
![]() |
| Suasana di Hutan Mati sering berkabut. |
![]() |
| Hutan Mati adalah spot terbaik untuk berfoto-foto ria. |
![]() |
| Jika hendak ke Tegal Alun, belok ke kanan naik terus, nanti disana ketemu jalan setapak. |
Tegal Alun
Untuk menuju Tegal Alun, kita harus berjalan menuju kearah kanan dari pintu Hutan Mati, atau kearah Selatan. Ikuti saja jalur itu terus hingga menemui jalan setapak. (perjalanan saya kemaren sembari memasang pita kuning agar membantu bagi pendaki lain agar mudah mengenali jalur). Sekitar satu jam perjalanan dari Hutan Mati, anda akan tiba di lapangan Edelweiss yang luar biasa luas. Itulah Tegal Alun. Jalur menuju kesini cenderung menanjak dan terjal.
![]() |
| Sebelum sampai di Tegal Alun, Hutan Mati dan Pondok Saladah akan terlihat jelas dari atas. |
![]() |
| Trek terjal, (foto diambil saat perjalanan turun) |
![]() |
| Selamat datang di Tegal Alun. |
![]() |
| Tegal Alun, padang Edelweis yang indah nan luas. |
![]() |
| Jangan lupa selpi dulu biar kekinian. |
![]() |
| Jangan lupa selpi bareng rombongan dan bendera batik Binzah. |
![]() |
| Bendera Batik Binzah telah dibentangkan di Tegal Alun, menandakan finish perjalanan. |
Tips dan info lengkap sebelum pendakian:
¤ Untuk menuju gunung Papandayan terlebih dahulu ke terminal Guntur, Garut. Jika dari Jakarta sebaiknya via Kampung Rambutan tarif Rp 52.000 tapi pengalaman saya kemaren 5 orang cukup membayar Rp 250.000,- saja.
Jika dari luar Jakarta silahkan cari informasi lagi untuk menuju Garut.
¤ Biaya transport yang cukup tinggi karena tidak ada angkutan umum sampai di titik awal pendakian, yang mengharuskan kita mencarter mobil atau naik ojek, jadi harus pandai-pandai menawar.
¤ gunung Papandayan termasuk gunung dengan medan yang mudah, jadi mengajak anak dan keluarga tentu lebih berkesan.
¤ Saat melewati jalur disekitar Kawah, bau menyengat belerang sangat terasa, untuk menghindari efek negatifnya sebaiknya membawa masker.
¤ Di sekitar alun-alun Cisurupan ada pasar tradisional dan minimarket bahkan supermatket, jadi tidak perlu repot-repot membawa logistik dari rumah, semua keperluan logistik tersedia disini. Bahkan mesin atm juga lengkap.
¤ Tempat mendirikan tenda paling direkomendasikan adalah di area Pondok Saladah. Karena disini terdapat warung makan, MCK, dan persediaan air yang melimpah.
Dari awal pendakian membutuhkan waktu perjalanan sekitar 4 jam untuk sampai di Pondok Saladah ini.
¤ Oohh iyaa, MCK di Pondok Saladah berbayar dan banyak warung-warung juga, jadi bawa uang cash hukumnya wajib.
¤ Jika hendak mendirikan tenda di Pondok Saladah, sebaiknya pilih area disekitar pepohonan, untuk menghindari angin dan cuaca panas disiang hari.
¤ Disepanjang pendakian, banyak dijumpai aliran air, jadi masalah air sangat melimpah dan tak perlu di khawatirkan.
¤ Puncak Tertinggi gunung Papandayan berupa puncakan yang tertutup pepohonan, selain pemandangan tidak terbuka luas dan jalur yang terjal, menurut informasi menuju puncak tidak direkomendasikan dan harus menggunakan guide.
¤ Tidak diperbolehkan mendirikan tenda di Tegal Alun, karena daerah ini sering dilalui oleh hewan buas. Selain itu, perkemahan juga berpotensi untuk merusak tanaman endemik Edelweiss (Anaphalis Javanica).
¤ Jangan lupa sampah dibawa turun kembali, karena tempat sampah hanya ada di awal titik pendakian.
=Selamat Bertualang dan salam lestari=
sumber:http://ahmadpajalibinzah.blogspot.co.id











































Komentar
Posting Komentar